Sebuah fenomena alam yang membuat ratusan warga sebuah negara takut ditelan bumi, pasalnya fenomena alam tersebut menampilkan puluhan lobang besar dan sangat dalam , Ribuan warga di Kroasia takut ditelan bumi setelah ratusan lubang besar akibat longsor yang terbentuk di daerah yang dilanda gempa kuat dua bulan lalu terakhir.
Seperti dilansir Oddity Central, pada 29 Desember tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter melanda Kroasia, mempengaruhi 116.000 orang, terutama di Petrinja, Sisak dan Glina dan beberapa daerah pedesaan.
Lebih dari 35.000 rumah dan 4.550 tempat bisnis rusak oleh gempa bumi yang kuat dan gempa susulan dan lima kematian dilaporkan sebagai akibat dari fenomena alam tersebut.
Kini, warga yang tinggal di daerah bencana sangat prihatin dengan ratusan lubang besar yang terus bermunculan.
Baca juga: 5 Pejabat Meninggal Karena COVID-19, Terakhir Sekda DKI Saefullah
Menurut penduduk desa Mecencani, sekitar 25 kilometer (km) dari pusat gempa, lubang besar pertama terbentuk dua hari sebelum bencana alam melanda.
Namun, warga menjelaskan bahwa 10 hari setelah gempa, terdapat 15 lubang besar yang terbentuk di desa tersebut sedangkan 15 lubang lainnya muncul di sekitarnya.
Kepala satuan tugas penanganan krisis bencana, Tomo Medved mengatakan kepada Radio Kroasia bahwa jumlah lubang besar yang terbentuk di kotamadya Kukuruzari, di sekitar area di Petrinja meningkat dari 40 yang dilaporkan pekan lalu menjadi 70.
“Jumlahnya sangat besar sehingga terus meningkat. Kami sekarang menghadapi tantangan untuk menemukan solusi agar masyarakat yang tinggal di daerah ini tidak dalam bahaya.
“Faktanya, sebagian besar lubang besar berada di sekitar lingkungan sekitar,” ujarnya.
Saat ini, pihak berwenang merelokasi penduduk yang paling terkena dampak ke perumahan sementara yang sedang dibangun.
Satgas yang diterjunkan ke wilayah terdampak menceritakan beberapa lubang besar yang diperiksa selebar beberapa meter dengan ukuran terbesar hingga mencapai 30 meter.
Lubang terdalam berukuran sekitar 15 meter tetapi karena sebagian besar berisi air, sulit untuk memperkirakan besarnya kedalamannya.