Monday, December 23, 2024

Creating liberating content

Creating an Online Menu...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...

Digital Medium for Art?...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...

How Bookeh Became a...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...

Video Games as a...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...
HomeFilmIni Film Film...

Ini Film Film Yang Buat Kita Bangga Jadi Seorang Perempuan

Halodunia.net –  Rekomendasi film tentang perempuan berdaya berikut ini akan menginspirasi kita untuk berani bersuara dan bilang, “I am extremely proud to be a woman.”

Di bawah ini, adalah 12 rekomendasi film tentang perempuan yang ‘jagoan’ berani menabrak dan menaklukkan pikiran sempit serta diskriminasi terhadap kaum perempuan. Fakta atau fiktif, kisah tentang mereka nyatanya menjadi sumber ide dan keberanian untuk wanita-wanita lain agar berani berdaya dan bersuara.

The First Wives Club (1996)

Setelah kematian tragis seorang sahabat, tiga orang wanita yang pernah bersahabat di bangku kuliah (Bette Midler sebagai Brenda Cushman, Goldie Hawn sebagai Ellis Eliot, dan Diane Keaton sebagai Anni Paradis) bertemu lagi, setelah 30 tahun tak saling memberi kabar. Mereka menjalani hidup dengan problematikanya masing-masing yang menggerus segala bentuk kewarasan sampai suatu hari, masing-masing menyadari telah menjadi korban kecurangan suami mereka. Dengan taktik jitu bak panglima perang kawakan, ketiganya berhasil membalas dendam dengan cara yang elegan tanpa harus mempemalukan diri.

Fried Green Tomatoes (1992)

Sebuah film yang mengisahkan tentang perjalanan menemukan kekuatan. Evelyn Couch (Kathy Bates) berjumpa dengan wanita tua eksentrik di sebuah panti wreda. Dari Ninny Threadgoodi (Jessica Tandy), Evelyn mendengar cerita tentang kehebatan yang mampu ditimbulkan dari persahabatan antara kaum wanita. Cerita ini menginspirasi Evelyn untukberani berenang melawan arus, melakukan banyak hal di luar bayangan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Miss Congeniality (2000)

Ketika teroris mengancam akan meledakkan bom di acara “Miss United States pageant”, FBI segera mencari agen wanita untuk melakukan penyamaran. Gracie (Sandra Bullock) terpilih untuk melakukan tugas itu. Yang terjadi selanjutnya adalah hal klise tapi menyegarkan tentang kisah ‘perombakan penampilan’. Pada akhirnya, penampilan biasa-biasa saja yang dilengkapi dengan kecerdasan dan keberanian membuat wanita jadi lebih menarik daripada sekadar kecantikan ragawi.

Queen of Katwe (2016)

Film dokumenter yang juga disutradarai oleh sutradara wanita ini mengisahkan tentang gadis berusia 10 tahun bernama Phiona (Madina Nalwanga). Gadis kecil ini hidup di daerah kumuh di Katwe, Uganda. Hidupnya berubah usai ia mempelajari permainan catur. Istimewanya lagi, kemampuan Phiona bermain catur sangat alami. Kemenangan demi kemenangan ia raih hingga mampu mengubah kehidupannya. Membawanya pada masa depan yang cerah, bebas dari kemiskinan.

The Devil Wears Prada (2006)

Miranda Priestly (Meryl Streep) dan Andrea Sachs (Anne Hathaway) menjalani pekerjaan di dunia glamor yang dipenuhi dengan orang-orang ambisius tanpa hati dan standar ganda yang kerap merugikan perempuan. Setelah sekian lama menjadi asisten Miranda yang workaholic, ambisius, kejam, dan dingin, Andrea berani mengambil langkah besar, ia memutuskan hengkang. Dengan caranya sendiri, ia mampu menemukan pekerjaan lain di bidang yang sama. Bedanya, di kantor baru ini, meski penghasilannya tidak sebesar dulu, Andrea bisa bekerja dengan hati tenang dan bebas dari rasa bersalah.

Mona Lisa Smile (2003)

Film berlatar tahun 1950-an ini menceritakan tentang Katherine Watson (Julia Roberts), seorang guru baru yang mengajar di sekolah khusus perempuan. Dengan gayanya yang ceplas-ceplos dan bohemian, Katherine tak lelah memperjuangkan kesetaraan gender. Ia memberi pengaruh besar terhadap murid-muridnya. Katherine berhasil membuka mata mereka tentang masa depan yang terbentang dan potensi-potensi yang menanti untuk dijelajahi, daripada sekadar berdiam di rumah dan menjadi seorang istri.

Enam film berikutnya wajib ditonton bareng anak perempuan deh Moms.

G.I. Jane (1997)

Letnan Jordan O’Neil (Demi Moore) adalah perempuan pertama dan satu-satunya yang mengikuti program pelatihan di Angkatan Laut Amerika Serikat, yang kelak akan memungkinkan diizinkannya perempuan untuk bergabung. O’Neil terpilih justru karena feminitasnya dan memasuki program pelatihan yang sangat keras di bawah seorang komandan yang seringkali bersikap tidak adil. Tapi pada akhirnya, ketekunan dan mental baja O’Neil memenangkan respek sang komandan.

Legally Blonde (2001)

Mimpi utama Elle Woods (Reese Witherspoon) adalah dan hanya menjadi Ny. Warner Huntington III. Impiannya hancur berantakan ketika Warner menolak Elle karena merasa Elle ‘terlalu pirang’. Apa yang tadinya diawali untuk memenangkan hati Warner kembali , malah membawa Elle memasuki perguruan tinggi bergengsi, Harvard University, tanpa susah payah alias dengan kecerdasannya. Film ini mungkin tampak ringan dan tak berisi. Tapi mereka yang tak bisa melihat bahwa film ini bisa memberi kekuatan buat kaum perempuan, berarti tidak memperhatikan dengan baik. Di balik gaya imut, serba pink, dan Chihuahua mungil, Elle membuktikan ia sama kerennya dengan cewek berotak cerdas lain, meruntuhkan stereotype cewek pirang biasanya bodoh, dan melawan seksisme dengan penuh gaya.

The Runaways (2010)

Film biografi ini menceritakan duo perempuan rebel yaitu Joan (Kristen Stewart) dan Cherie (Dakota Fanning). Cemooh dan keraguan banyak orang tentang kemampuan mereka akhirnya dipatahkan ketika mereka berdua menjadi frontwomen dari the Runaways, band rock populer pertama yang digawangi oleh perempuan pada tahun 1974. Film ini menyoroti kekuatan kaum muda wanita dan menghapus anggapan bahwa musik rock’n’roll hanya untuk anak cowok.

Under the Tuscan Sun (2003)

Frances Mayes (Diane Lane) baru saja tahu bahwa suaminya berselingkuh. Kehilangan cinta sang suami membuat hatinya hancur, hidupnya depresi. Untuk menyembuhkan luka, ia terbang ke Italia. Selama perjalannya di sana, Frances dengan impulsif membeli sebuah vila di pedesaan Tuscan. Di sana, ia memulai hidup baru, di tengah karakter-karakter lokal yang penuh warna. Seraya merenovasi rumah barunya, Frances menjalani perjalanan penemuan diri yang menghangatkan hati, yang mengubahnya menjadi wanita independen dan percaya diri. Luka dan dendam sirna, karena ia mampu bahagia dengan dirinya.

Hidden Figures (2016)

Film nominator Academy Award ini membawa kita kembali ke NASA di tahun 1961, menceritakan kisah nyata tentang tiga ahli matematika wanita Afrika-Amerika yang memegang peran krusial dalam upaya pemerintah Amerika Serikat menerbangkan para astronot mereka ke bulan. Tiga wanita ini berjuang melawan segregasi rasial dan seksisme di tempat kerja. Fakta bahwa tidak banyak orang yang ngeh dengan kisah ini sebelum film diluncurkan membuktikan bahwa betapa seringnya para wanita-terutama wanita kulit berwarna- dikesampingkan dari buku sejarah.

Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000)

Tidak hanya menampilkan visual yang indah, kisahnya pun menginspirasi. Cerita berpusat pada seorang gadis muda bernama Jen Yu (Zhang Zi Yi) yang menolak rencana perjodohan dari kedua orangtuanya. Sebaliknya, ia memilih menentukan sendiri jalan hidupnya menjadi ahli seni bela diri legendaris. Jalan yang penuh liku dan ujian, tapi pada akhirnya tekadnya yang keras mampu membuat Jen Yu meraih apa yang ia cita-citakan. It’s a beautiful, complicated movie, with beautiful, complicated women.

Get notified whenever we post something new!

spot_img

Create a website from scratch

Just drag and drop elements in a page to get started with Newspaper Theme.

Continue reading

Creating an Online Menu Using only Fresh Ingredients to Satiate the Summer Heat

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past few years has impacted the planet in such a way that it caused a ripple effect to happen in various domains. This is exactly why right...

Digital Medium for Art? How and Why you should Support your Favorite Artists

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past few years has impacted the planet in such a way that it caused a ripple effect to happen in various domains. This is exactly why right...

How Bookeh Became a Staple in Photography Globally Starting with the 2010s

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past few years has impacted the planet in such a way that it caused a ripple effect to happen in various domains. This is exactly why right...

Enjoy exclusive access to all of our content

Get an online subscription and you can unlock any article you come across.