Halodunia.net – Itu pertanyaan yang bagus sekali. Kita tidak bisa hidup tanpa oksigen. Tapi terlalu banyak oksigen dapat berakibat buruk bagi kita. Mari kita cari tahu sebabnya.
Tubuh kita membutuhkan energi untuk berlari-lari, bermain, dan mengerjakan tugas sekolah; ini diperoleh dengan membakar makanan yang kita makan.
Bisa kita bayangkan ini mirip lilin yang menyala. Untuk membakar makanan, kita butuh oksigen, yang kita dapatkan dari udara di sekitar kita.
Oksigen bukan satu-satunya gas yang ada dalam udara. Bahkan, sebagian besar udara di Bumi terdiri atas nitrogen.
Nitrogen memiliki peran penting. Nitrogen memperlambat proses pembakaran, sehingga kita mendapat cukup energi sepanjang hari, sedikit demi sedikit.
Jika kita menghirup oksigen murni, energi dari makanan kita akan terlepas semua sekaligus. Jauh berbeda dibanding nyala lilin, ini ibaratnya ledakan kembang api. Duar!
Kalau kita menghirup oksigen murni, tentu kita tidak akan benar-benar meledak. Tapi tubuh kita akan rusak.
Menghirup oksigen murni akan memicu serangkaian reaksi kimia. Saat itulah sebagian dari oksigen itu akan menjadi berbahaya dan tidak stabil, yang disebut “radikal”.
Radikal oksigen membahayakan lemak, protein, dan DNA di tubuh. Radikal oksigen dapat menyebabkan kerusakan di mata hingga kita sulit melihat, dan di paru-paru sehingga kita sulit bernapas.
Jadi menghirup oksigen murni cukup berbahaya.
Namun, menghirup oksigen murni kadang diperlukan. Para astronot dan penyelam laut dalam kadang bernafas menggunakan oksigen murni karena mereka bekerja di tempat yang sangat berbahaya.
Berapa lama mereka bernafas dengan oksigen murni, dan berapa banyak yang dihirup, secara hati-hati diatur agar mereka tidak terluka.
Orang sakit, termasuk bayi prematur di rumah sakit atau orang di rumah sakit yang menderita Covid-19, mungkin juga memerlukan bantuan untuk bernafas.
Mereka mungkin perlu mendapat oksigen lebih banyak dari yang tersedia di udara. Oksigen itu berfungsi sebagai obat untuk membantu menenangkan dan menstabilkan pernapasan mereka.
Sekali lagi, terlalu banyak oksigen bisa berbahaya. Itulah mengapa dokter dan perawat akan mengawasi mereka dengan ketat untuk memastikan mereka mendapat jumlah oksigen sesuai yang dibutuhkan.
Jadi, kita butuh oksigen untuk mendapat energi dari makanan. Kita juga mungkin butuh oksigen tambahan saat kita sakit di rumah sakit, atau jika kita bekerja sebagai astronot atau penyelam laut dalam. Tapi terlalu banyak oksigen bisa membahayakan.
Mark Lynch
Lecturer in Chemistry, University of Southern Queensland
Penulis: The Conversation
Editor: Shierine Wangsa Wibawa