Thursday, March 13, 2025

Creating liberating content

Creating an Online Menu...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...

Digital Medium for Art?...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...

How Bookeh Became a...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...

Video Games as a...

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past...
HomePilkada DamaiLanggar Protokol Kesehatan,...

Langgar Protokol Kesehatan, Paslon Akan Ditegur KPU Surabaya

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya Nur Syamsi menegaskan akan terus mengingatkan paslon untuk mengupayakan seluruh kegiatan secara daring. Terlebih lagi, kedua paslon telah menandatangani pakta integritas untuk menurunkan angka persebaran Covid-19.

”Artinya, kedua paslon sudah terikat. Jadi sebisa mungkin giat dilakukan secara daring. Contoh, dialog dengan masyarakat. Kalaupun harus tatap muka, maksimal 50 orang,” tutur Syamsi setelah acara pengundian nomor urut paslon di Hotel Singgasana pada Kamis (24/9).

Syamsi menambahkan bahwa terdapat aturan lain. Misalnya, saat rapat umum. ”Salah satu agenda kampanye ada rapat umum. Jadi giat itu maksimal orang yang boleh hadir hanya 100 orang. Tapi, lagi-lagi diutamakan dengan daring,” ujar Nur Syamsi.

Saat disinggung terkait konser saat kampanye, Syamsi menegaskan, KPU dan Bawaslu akan menegakkan PKPU No 13 Tahun 2020. ”Artinya, tidak boleh ada giat yang mengundang massa,” tegas Nur Syamsi.

Terkait sanksi yang akan diterapkan, Syamsi belum menjawab secara jelas. ”Kami memang diberikan kewenangan untuk melakukan sanksi teguran, tapi di luar sanksi teguran kami tidak memiliki kewenangan,” jawab Nur Syamsi.

Ke depannya, KPU akan terus melakukan sosisalisasi ke masyarakat untuk mengikuti pemungutan suara pada  9 Desember melalui sosial media. Dia berharap hal itu dapat mengurangi kerumunan massa. ”Jadi semuanya dengan media daring. Intinya mengurangi potensi kerumunan,” tambah Nur Syamsi.

Namun, Syamsi memahami bahwa tidak semua masyarakat menggunakan sosial media seperti Instagram maupun Facebook. Terkait hal tersebut, dia sudah menyiapkan solusi. ”Masih ada grup WhatsApp kan ya? Selain itu sosialisasi offline atau tatap muka masih dijalankan meski tidak banyak,” ujar Nur Syamsi.

Get notified whenever we post something new!

spot_img

Create a website from scratch

Just drag and drop elements in a page to get started with Newspaper Theme.

Continue reading

Creating an Online Menu Using only Fresh Ingredients to Satiate the Summer Heat

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past few years has impacted the planet in such a way that it caused a ripple effect to happen in various domains. This is exactly why right...

Digital Medium for Art? How and Why you should Support your Favorite Artists

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past few years has impacted the planet in such a way that it caused a ripple effect to happen in various domains. This is exactly why right...

How Bookeh Became a Staple in Photography Globally Starting with the 2010s

The increase in overall pollution that the planet has seen during the past few years has impacted the planet in such a way that it caused a ripple effect to happen in various domains. This is exactly why right...

Enjoy exclusive access to all of our content

Get an online subscription and you can unlock any article you come across.