Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kecaman dari umat muslim di dunia karena pernyataannya yang dinilai menistakan Islam. Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi pun meminta Presiden Jokowi menekan Macron agar meminta maaf dan mencabut ucapannya.
Menurut Aboe, hal itu perlu dilakukan oleh Jokowi, karena salah satu tujuan kita bernegara adalah untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang juga didasarkan perdamaian abadi.
“Atas dasar itu, maka Indonesia harus berperan aktif untuk menyikapi persoalan ini, dengan tetap menjaga prinsip dasar politik luar negeri kita yang menganut politik bebas aktif,” kata Aboe dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/11/20).
Aboe mengatakan sikap tegas Jokowi sangat penting untuk mewakili suara jutaan umat muslim di Indonesia. Terlebih, kata dia, terdapat aspirasi dari sejumlah ormas seperti MUI yang bahkan mengimbau pemboikotan produk Prancis.
“Tentunya refleksi atas sikap berbagai lembaga dan masyarakat ini harus didengar dan diwakili oleh Presiden Jokowi dalam sikap tegasnya di kancah internasional,” ujarnya.
Baca Saja: Manfaat Bioglass Mci Indonesia dengan Sebuah Kisah Nyata
Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS itu pun menyesalkan pernyataan Macron dilontarkan saat umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad.
“Harus dipahami saat bulan maulid ini, umat Islam banyak menjalankan kegiatan untuk mengingat dan mengagungkan Nabi Muhammad SAW, sehingga penistaan tersebut dan tindakan Macron tentu terasa sangat menyakitkan umat Islam,” ucapnya.
Baca Juga :
Lebih lanjut, Aboe menyebut, tindakan Macron juga sangat membahayakan perdamaian dunia. Sebab, kata dia, Macron telah menyinggung sekitar 25 persen populasi dunia atau lebih dari 1,9 miliar warga dunia yang beragama Islam tersakiti hatinya atas tindakan tersebut.
“Tentunya ini tidak baik untuk ketertiban dan perdamaian dunia, karena dikhawatirkan akan mengancam adanya konflik sosial,” tandas Aboe.
Baca Saja: Mci Indonesia Terima Penghargaan dari Museum Rekor Dunia